Rivki - detikNews
Jakarta
Mahkamah Agung (MA) mendukung gerakan 4S yang dibuat para hakim terkait
pemberitaan miring yang menimpa profesi 'wakil tuhan' tersebut. Bahkan
tanpa ada gerakan 4S pun, MA sudah lakukan bersih-bersih sejak dulu.
"Kita
bersih-bersih dari dulu, setiap tahun kita menindak hakim nakal dan
tiap tahun pula kita bersih-bersih bersama Komisi Yudisial (KY). Angka
hakim nakal pun menurun," kata Jubir MA, Djoko Sarwoko saat dihubungi
wartawan, Senin (22/10/2012) malam.
Namun dirinya menolak jika
lembaga peradilan di Indonesia dibilang kotor terkait adanya gerakan 4S
tersebut. Djoko menambahkan, harus ada tolak ukur untuk menilai suatu
lembaga kotor atau bersih.
"Itu harus ada penelitiannya dulu," sambung Djoko.
Djoko
pun meminta hakim untuk melakukan instropeksi terhadap dirinya
masing-masing. Hal itu diperlukan guna menjaga kapabiltas dan integritas
para hakim di mata publik.
Terkait dengan gerakan bersih-bersih
itu, MA sudah melakukan beberapa cara untuk menertibkan hakim. Salah
satunya dengan memasang kotak aduan dari masyarakat kepada hakim, yang
dipasang di internet khususnya di website MA.
"Kita buka kotak
pos pengaduan misalnya di badan pengawasan sudah ada kotak, lalu
pengaduan melalui internet. Jadi orang melaporkan hakim bisa melalui
internet, nantinya badan pengawasan langsung tindak lanjuti,"
pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini profesi hakim
tengah menjadi sorotan publik karena terungkapnya berbagai kejanggalan
dan kasus yang membelit korps berjubah hitam ini. Untuk itu para hakim
menyerukan gerakan '4S' dan meminta masyarakat mendukung gerakan
tersebut.
Adapun isi dari gerakan 4S adalah yaitu Save MA dari
MAfia, Selamatkan Hakim Bersih, Sayangi Hakim Berintegritas dan
Sejahterakan Hakim Reformis. Gerakan itu dibuat supaya profesi hakim
tidak tercoreng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar