Rabu, 24 Oktober 2012

Hakim Agung Gayus Minta Keuangan MA Diaudit, KY Langsung Setuju

Andi Saputra - detikNews

Jakarta Hakim agung Prof Gayus Lumbuun meminta keuangan Mahkamah Agung (MA) diaudit secara total. Seruan ini langsung disambut oleh lembaga pengawas hakim, Komisi Yudisial (KY).

"Saya seribu persen sependapat dengan usulan hakim agung tersebut," kata komisioner KY Bidang Pengawasan Hakim, Suparman Marzuki, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (24/10/2012).

Menurut Suparman, sudah menjadi rahasia umum jika hakim agung menjadi warga kelas dua di MA. Ruang kerja dan fasilitas yang didapat malah kalah jauh dibanding PNS MA. "Hakim harus didudukkan sebagai warga terhormat," tandas Suparman.

Audit ini harus dilaksanakan oleh auditor independen sehingga bisa terbuka dan terang benderang pengelolaan keuangan MA. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada MA. Apalagi birokrasi MA memegang anggaran yang sangat besar.

"Di semua lembaga lain kan sudah diaudit. Demikian juga MA, harus transparan dan akuntabel," papar Suparman.

Doktor hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini meminta para hakim agung lainnya mengamini dan mendukung apa yang dicetuskan Gayus Lumbuun. Ketua MA Hatta Ali juga harus segera membuat kebijakan untuk memerintahkan keuangan MA diaudit secara transparan.

"Saya melihat Ketua MA Hatta Ali memiliki modal untuk menjadi pemimpin yang baik," ujar Suparman.

Seperti diketahui, Gayus berbicara blak-blakan jika hakim agung di MA menjadi warga kelas dua. Adapun warga kelas satu adalah PNS/birokrat MA. Oleh karenanya, Gayus meminta auditor eksternal untuk menghitung dan menilai pengunaan anggaran MA.

"Perlu ada pengawasan eksternal terhadap kebijakan anggaran yang digunakan di MA. Kalau perlu diaudit," kata Gayus saat dikonfirmasi detikcom pagi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar