Salmah Muslimah - detikNews
Jakarta
Penghargaan terhadap hakim agung yang lebih rendah dibanding yang
didapat PNS oleh Mahkamah Agung (MA) dikritik oleh institusi peradilan
sendiri. Hakim agung Prof Gayus Lumbuun terang-terangan menuding hal ini
karena kebijakan pengelolaan anggaran tidak transparan.
Gayus
menyontohkan hakim agung yang mendapat tempat duduk pesawat terbang
kelas ekonomi sedangkan PNS eselon I malah mendapat kelas bisnis.
Rencana ini akan diterapkan untuk penerbangan Rakernas MA di Manado
akhir bulan ini. Apa kata Sekretaris MA?
"Jadi dalam Raker ini
kan ada Organization Committee (OC) ada Steering Committee (SC). Saya
Ketua OC nya. Nah tentunya tidak mungkin diberangkatkan bareng-bareng
karena panitia intinya berangkat tanggal 27 dan pesertanya tanggal 28
Oktober 2012. Karena penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Manado hanya 2
flight sehari. Pukul 05.40 WIB dan 08.25 WIB,"kata Nurhadi kepada
wartawan di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta (24/10/2012).
Dalam
daftar yang dipegang Nurhadi, Gayus dalam Rakernas menjadi peserta maka
berangkat pada 28 Oktober 2012. "Seat di kelas bisnis tanggal 27 dan 28
Oktober 2012 itu sangat terbatas. Hakim agung yang lain diberangkatkan
tanggal 28 Oktober 2012. Kalau diberangkatkan tanggal 27 Oktober 2012,
menyangkut beban anggaran, karena bukan panitia inti," papar Nurhadi.
Menurut
Nurhadi, dalam menentukan apakah hakim agung mendapatkan fasilitas
bisnis atau kriteria ditentukan oleh beberapa aspek. Pertama apakah
pimpinan atau bukan, kedua priorotas kebijakan, ketiga masalah
gender/wanita dan senioritas hakim.
"Yang tidak senior di kelas ekonomi. Prof Gayus kan baru kemarin, masih baru," beber Nurhadi.
Seperti
diketahui, Gayus berbicara blak-blakan jika hakim agung di MA menjadi
warga kelas dua. Adapun warga kelas satu adalah PNS/birokrat MA. Oleh
karenanya, Gayus meminta auditor eksternal untuk menghitung dan menilai
pengunaan anggaran MA.
"Saya protes dalam rapat pleno MA pada 16
Oktober 2012. Sebab ada 6 orang eselon I dan II yang mendapatkan tiket
pesawat tempat duduk di kelas bisnis untuk perjalanan dinas menuju
Rakernas yang akan diselenggarakan di Manado pada 28 hingga 31 Oktober
2012," beber mantan anggota DPR ini.
Kegeraman Gayus semakin
menjadi karena sebagian besar hakim agung ditempatkan di kelas ekonomi.
Tetapi selisih ini telah selesai ditengahi oleh Ketua MA dengan meminta
PNS eselon I dan II untuk memberikan tempat duduknya kepada para hakim
agung.
"(Jika benar terjadi) Ini pelanggaran UU," tandas Gayus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar